Swalayan TipTop, Kisah Sukses Minimarket Islami
Dream - Tempaan pendidikan berniaga sang Ayah dibarengi ajaran akhlak berdagang, sukses membawa Rusman Maamoer, membangun bisnis minimarket. Berbeda dengan supermarket lain, TipTop menjalankan bsnis sesuai prinsip Islam.
Mulai menapak dunia bisnis dengan berjualan kelapa, Rusman menjajal peruntungan di industri ritel. Supermarket jadi pilihannya usai melalangbuana ke tanah Eropa. (Baca: Kisah Lengkap Rusman Maamoer rintis Swalayan TipTop disini)
Pilihannya tak salah. Berawal dari toko minimarket seluas 400 meter persegi, Rusman membawa TipTop jadi swalayan besar. Namun cobaan muncul.
Juni 1991, swalayan TipTop di Rawamangun dilanda musibah . Api melalap semua toko yang dirintisnya itu. Barang persediaan, invetori, gedung, semuanya ludes terbakar. Tak ada yang tersisa.
Tak hanya Rusman, musibah ini memukul perasaan karyawannya. Sedih bahkan menangis melanda hati para pegawai.
"Kita sedang dicoba oleh Allah, apakah mampu atau tidak kita melewatinya. Kalau mampu, kita akan “naik kelas”. Kalau tidak, malah akan ditutup segala pintu rizki oleh Allah," ujar Rusman pada anak buahnya seperti dikutip Dream dari laman pengusahamuslim.com Kamis, 19 Februari 2015. "Sayapun sudah bertekad, harus bangkit kembali."
Sewaktu api masih mengganas, Rusman memutuskan untuk pulang. Kewajiban salat subuh memanggilnya. "Setelah sholat, rasanya muncul cahaya, bahwa ternyata itu bukan hukuman. Tapi cobaan dari Allah," ujarnya.
Tekad bersambut. Pemerintah Daerah setempat meminta Rusman membangun kembali bisnisnya. Bahkan bantuan siap diberikan padanya. "Saya sangat terharu, rasanya mereka kok lebih berkepentingan dari pada kami," ujarnya.
Tak butuh waktu lama, TipTop kembali berdiri. Di areal lama selang dua pekan, TipTop beroperasi. Namun cobaan belum berhenti. Tumpukan utang hingga Rp 2 miliar membelit Rusman. Dia punya stok barang milik para pemasok.
Sampai akhirnya pada 1992, semua terbayar lunas. Semua dilalui dengan perjuangan siang malam. Februari 1992, semua kembali normal. (Ism)